DLH Ponorogo Luncurkan Gerakan ‘Ponorogo Bebas Sampah 2025’

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui peluncuran gerakan ambisius bertajuk **“Ponorogo Bebas Sampah 2025.”** Program ini menjadi wujud nyata keseriusan pemerintah daerah untuk menciptakan tata kelola lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Gerakan ini resmi diluncurkan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, sekolah, pelaku usaha, komunitas peduli lingkungan, hingga masyarakat umum. Tujuannya sederhana namun menantang: **mengurangi timbunan sampah hingga nol persen pada tahun 2025.**

Kepala DLH Ponorogo menjelaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kampanye seremonial, melainkan gerakan bersama yang diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Selama ini, permasalahan utama bukan hanya pada banyaknya sampah, tetapi juga pada rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah. Karena itu, program ini fokus pada edukasi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.

Melalui “Ponorogo Bebas Sampah 2025,” https://dlhponorogo.id/ memperkenalkan sejumlah program unggulan. Salah satunya adalah **Bank Sampah Digital,** yang memanfaatkan teknologi untuk menukar sampah anorganik dengan nilai ekonomi. Selain itu, program **Satu Rumah Satu Tempat Pemilahan** juga dicanangkan untuk membiasakan masyarakat memilah sampah organik dan non-organik sejak dari sumbernya. Tidak kalah penting, DLH bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak usia dini melalui kurikulum berbasis ekoliterasi.

Selain kegiatan edukatif, DLH Ponorogo juga menggandeng pelaku usaha mikro dan industri kreatif untuk mengolah kembali sampah menjadi produk bernilai jual. Misalnya, pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan bangunan, kerajinan tangan, dan pupuk organik dari limbah rumah tangga. Semua ini bertujuan agar masyarakat memahami bahwa sampah bukan musuh, melainkan potensi ekonomi baru bila dikelola dengan bijak.

Gerakan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Ponorogo. Banyak komunitas lokal mulai aktif melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan, menanam pohon, hingga membuat inovasi pengelolaan sampah di tingkat RT dan RW. Dukungan juga datang dari berbagai organisasi lingkungan dan akademisi yang menilai langkah DLH ini sebagai terobosan strategis menuju kabupaten hijau dan berdaya lingkungan.

Dengan semangat gotong royong dan partisipasi seluruh elemen, **“Ponorogo Bebas Sampah 2025”** diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga menjadi gerakan perubahan nyata. DLH Ponorogo optimis, jika masyarakat terus berkomitmen menjaga lingkungan, maka visi Ponorogo yang bersih, asri, dan berkelanjutan bukan sekadar impian, tetapi kenyataan yang akan terwujud dalam waktu dekat.